Kamis, 26 Desember 2013

KARDIOVASKULER


Di seluruh dunia terdapat 1.000.000.000 orang dewasa yang menderita penyakit kardiovaskuler dan angkanya terus bertambah. Penyakit kardiovaskuler telah menjadi penyebab kematian yang utama di negara maju maupun negara berkembang.
 
Angka kematian di seluruh dunia akibat penyakit kardiovaskuler adalah 30%, dari semua penyebab kematian (Laporan WHO tahun 2004).
Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab kematian yang utama di seluruh dunia.  Penyakit ini menyerang penduduk di negara-negara maju maupun negara berkembang di dunia.  Penyakit ini merupakan penyakit yang umumnya terbatas pada orang dewasa dan orang tua, namun hal yang mengkuatirkan adalah kecenderungan terdapat semakin banyaknya orang-orang usia muda yang menderita penyakit ini di seluruh dunia.
Pengobatan penyakit kardiovaskuler dimulai dari usaha mengubah gaya hidup dalam hal jenis makanan, kebiasaan olah raga dan mengurangi faktro resiko yang dikenal seperti minum alkohol dan merokok.  Hal-hal ini kemudian dipadukan dengan obat-obatan yang dapat menjadi pilihan pengobatan jangka panjang bagi pasien.
Sanofi-aventis memiliki serangkaian produk pelopor pengobatan maupun pencegahan yang telah digunakan secara luas dalam pengobatan penyakit- penyakit kardiovaskuler dan tekanan darah tinggi.

Apakah Penyakit Kardiovaskuler (CVD) itu?

CVD adalah nama untuk suatu kelompok penyakit yang mengenai jantung dan pembuluh darah. Contoh dari CVD adalah penyakit jantung koroner (CHD), stroke, trombosis dan gangguan pembuluh darah perifer (PAD). CHD dan stroke, keduanya dapat disebabkan oleh penyumbatan dalam pembuluh darah.

Faktor-Faktor Resiko CVD

  • ALKOHOLMinum alkohol dalam jumlah banyak dapat meningkatkan resiko CVD. 
  • BERAT BADAN Kelebihan berat badan dan / atau obesitas meningkatkan resiko CVD.
  • TEKANAN DARAH Takanan darah tinggi secara langsung dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya CVD.
  • DIABETES Diabetes secara substansial dapat meningkatkan resiko CVD. Laki-laki dengan diabetes melitus tipe 2 memiliki resiko terkena CVD 2-4 kali lebih besar, dan resiko ini lebih tinggi lagi pada perempuan dengan penderita diabetes melitus tipe 2.
  • MAKANAN Salah satu alasan mengapa angka kejadian CVD di Indonesia meningkat adalah gaya hidup yang berubah yang menyangkut kegiatan fisik dan kebiasaan makan yang kurang sehat. Dalam hal yang terakhir, konsumsi lemak tertentu - terutama lemak jenuh - meningkat, sedangkan konsumsi buah-buahan dan sayur mayur terlalu rendah. Konsumsi garam juga berada diatas tingkat yang dianjurkan. 
  • OLAHRAGA Laporan WHO tahun 2002 memperkirakan bahwa antara 1 hingga 24% dari CHD di negara-negara maju disebabkan oleh rendahnya tingkat olah raga (dibawah 2.5 jam kegiatan dengan intensitas sedang setiap minggu). Perubahan gaya hidup di Indonesia juga mengurangi kegiatan fisik. 
  • KOLESTEROL TINGGI Resiko CVD secara langsung berhubungan dengan tingkat kolesterol.
  • MEROKOK Merokok menyebabkan kematian yang berhubungan dengan CVD. Perokok pasif juga rentan terhadap bahaya kesehatan kardiovaskuler. Perokok pasif secara terus-menerus meningkatkan resiko CVD dengan kira-kira 25%.

Mengobati CVD

Ada sejumlah obat-obatan resep yang tersedia untuk pengobatan CVD, termasuk obat antiplatelet, anti-hipertensi (misalnya ACE inhibitor, AIIRA), obat penurun lipid, statin, beta blocker, diuretik, dan vasodilator.  Ada banyak pasien yang juga membutuhkan prosedur operasi seperti operasi by-pass pembuluh darah koroner.
Meskipun ada sejumlah pengobatan yang telah terbukti efektif, pencegahan CVD jelas lebih baik.  Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi faktor-faktor resikonya.- menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat kolesterol, berhenti merokok, mengurangi minum alkohol dan lebih banyak berolah-raga. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa obat-obat resep tertentu, yang telah terbukti mengurangi timbulnya CVD, juga dapat mencegah CVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar